Dodi Prananda, lahir di Padang 16 Oktober 1993. Studi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Menulis satu buku kumpulan puisi dan puluhan antologi bersama. Folllow: @pranandadodi dan Kunjungi: www.dodiprananda.wordpress.com
Jumat, 23 Juli 2010
Donasi Buku untuk Rumah Kancil Kreatif
Forum Pelajar Indonesia II 2010 yang diselenggarakan di Jakarta 05-11 Juli lalu di Graha Kuningan Jakarta, mengilhami salah seorang delegasi dari Sumatera Barat, Dodi Prananda merealisasikan aksi positifnya. Pantuan inioke.com mendapatkan informasi bahwa siswa yang duduk di bangku kelas XII IPS SMA 1 Padang itu tengah menggagas acara donasi buku untuk sebuah rumah baca yang berlokasi di Pariaman.
Sebagaimana informasi yang diterima oleh Inioke.com melalui catatan facebooknya, Dodi, cowok kelahiran Padang 16 Oktober 1993 itu mengungkapkan bahwa
sebagaimana kesepakatan yang telah kita buat pada malam perpisahan, Sabtu (10/07) bahwa kita(peserta FOR II-red) akan merealisasikan program di daarah atas hal yang telah kita dapat selama satu pekan pada FOR II. Selama perjalanan udara dari Jakarta menuju Padang saya terus bertanya-tanya: apakah saya bisa mewujudkan hal konkret yang sudah di gagas?
Aksi pengumpulan buku yang Dodi lakukan merupakan langkah awal yang diwujudkan selangkah demi selangkah untuk mulai berbuat. Tepat pada hari Rabu (14/07) kemarin Dodi bersama teman-teman menggagas acara pengumpulan buku bekas yang bermanfaat. Buku tersebut akan disumbangkan untuk "Rumah Kancil Kreatif" yang berlokasi di Pariaman, Sumatera Barat. Semenjak hari Rabu, Dodi dan teman-teman mengumpulkan hingga hari ini Jumat (16/07) sebanyak 200 buku berhasil dikumpulkan. Untuk menambah kuantitas buku, Dodi masih terus berjuang mencari para teman-teman lain yang ingin mendonasikan bukunya. Tujuan utama dari kegiatan Sumbangan Buku untuk Rumah Kancil Kreatif ini adalah meningkatkan minat baca di kalangan anak-anak dan remaja.
Sedikit bercerita mengenai Rumah Kancil Kreatif, rumah ini merupakan sejenis rumah baca yang berada di kawasan Pariaman. Ya, gempa 7,9 SR yang mengguncang Sumbar September lalu berpusat di kota yang terkenal dengan tradisi Tabuik ini. Nah, di Pariaman inilah Rumah Kancil Kreatif didirikan. Selain mengingat akses bagi remaja dan anak-anak kurang dalam membaca buku, perpustakaan juga sulit ditemui. Karena alasan itulah, Rumah Kancil Kreatif didirikan agar anak-anak di daerah Pariaman bisa meningkatkan semangat dan minat dalam membaca.
"Harapan saya, langkah awal saya ini bisa menjadi bentuk kontribusi saya akan orang-orang lingkungan di sekitar. Mungkin kegiatan Donasi Buku ini belum bisa benar dirasakan manfaatnya untuk masyarakat luas. Tapi saya yakin dan berjanji untuk mulai menggagas hal yang lebih besar lagi. Hal yang lebih luar biasa Semoga!" tulisnya dalam catatan di jejaring sosialnya. (Dodi Prananda)
Label:
Aksi Untuk Negeri,
Dodi Prananda,
FOR II 2010
Siswa MAN 2 Payakumbuh Boyong Pemimpin Muda Indonesia 2010
Masih ingat dengan acara Pemilihan Pemimpin Muda Indonesia beberapa tahun lalu? Yups, acara yang dihelat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan UNICEF itu menjadi ajang yang membuktikan eksistensi Sumatera Barat. Berita terkait yang pernah diturunkan oleh penulis(sekaitan dengan Pemimpin Muda Indonesia judul berita "Remaja Sumbar Langganan Jadi Pemimpin Muda Indonesia"-red), menyatakan bahwa Sumatera Barat berkali-kali mengibarkan benderanya dalam ajang tersebut.
Sejak tahun 2004, 3 anak dari belahan Indonesia terpilih untuk dinobatkan sebagai Pemimpin Muda Indonesia 2010. Esti Maryanti Ipaenim (Ambon), Syarifah Amelia (Bangka Belitung), dan Teguh Raharjo (Yogyakarta) terpilih pada tahun 2004. Untuk tahun 2005, terpilih pula tiga anak Indonesia yaitu Bella Diniyah Putri (Lampung), Ady Juanda (Padang), Asti Utami (Yogyakarta).
Sedangkan untuk tahun 2006, ada Chrisna Widyawati (Yogyakarta), Andra Septian (Bukittinggi), dan Trustia Rizqandaru (Bandung). Kadek Ridoi Rahayu (Bali), Asep Ramdhani (Bandung), dan Joko Sukamto (Boyolali) terpilih menjadi pemimpin muda Indonesia untuk tahun 2007. Setelah Ady Juanda, M. Iman Usman (Padang) juga terpilih pada tahun 2008 lalu bersama Patricia Miranda Wattimena (Ambon) dan Suci Lestari (Aceh). Untuk tahun 2009, terpilihlah Andi Fardian (NTB), I Gede Wahyu Adi Raditya (Bali), dan Aan Fajar Lestari (Yogyakarta).
Nah, untuk tahun ini Sumatera Barat kembali meraih kebanggaan yang sama. Seorang siswa MAN 2 Payakumbuh, Mulyadi, terpilih sebagai Pemimpin Muda Indonesia 2010, bersama dua anak lainnya, Halo Charles dari NTT dan Maitri dari Bali. Ia direkomendasikan oleh Forum Anak Sumatera Barat dan Lembaga Perlindungan Anak kota Padang sebagai remaja yang aktif mengkampanyekan hak-hak anak.Siswa kelas III ini, sekaligus membawa bendera Sumatera Barat, memenuhi undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menghadiri acara peringatan Hari Anak Indonesia 2010, di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 23 Juli mendatang.
Pelajar berprestasi ini, didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BPMP-KB Payakumbuh, Usfa Haryanti, S.Pi Kasubdit Pemberdayaan Perempuan, Erma Yunita, S.Sos, dilepas Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH, di Balaikota Payakumbuh, sebelum bertolak ke Jakarta, Selasa (20/7). Selama di Jakarta, Mulyadi akan didampingi Kasubdit Pemberdayaan Perempuan, Erma Yunita, S.Sos, yang juga orang tua Mulyadi sendiri.
Sekdako berpesan, agar Mulyadi mampu berprestasi lebih baik selama mengikuti acara peringatan Hari Anak Indonesia. Prestasi Mulyadi, sebutnya, seyogianya diteladani oleh pelajar lainnya di Payakumbuh. Mulyadi, juga diharapkan, menjadi pemimpin besar di kemudian hari, dengan meningkatkan SDM serta kualitas iman dan taqwa, ingatnya.
Keterangan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Usfa Haryanti, prestasi yang diukir Mulyadi, tidak sebatas mengharumkan nama Sumbar dan Payakumbuh, tapi juga membawa berkah bagi yang bersangkutan. Selain ditanggung pembiayaan ke Jakarta, plus akomodasi di hotel berbintang, juga beroleh penghargaan dari UNICEF dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pertlindungan Anak Kabinet Indonesia bersatu II, serta uang tunai dari sponsor Bank CIMB Niaga Jakarta, Rp5 juta.
(Sumber:Official Website Kota Payakumbuh/Dodi Prananda)
Langganan:
Postingan (Atom)