Rubrik tentang seseorang ini adalah tempat buat teman-teman semua bisa curhat dan berbagi cerita pada Dodi Prananda. kirimkan surat anda ke : vjhay_dodi@yahoo.co.id
nah untuk edisi perdana ada curhat dari dodi sendiri
gini dulu dodi pernah niat untuk bikin sebuah buku yang nantinya akan dikirim ke penerbit
buat di publikasikan
namun karena waktu itu dodi tak punya back up jadinya filenya ilang
yang tinggal hanya covernya saja:
Buku kumpulan puisi remaja
“Ku Tulis Namamu Di Hatiku”
Oleh Dodi Prananda
“One thousand story about
Love…..
Love……, it never ending!!”
“Cintaku merangkak dalam gelap”
Cintaku merangkak dalam gelap yang sunyi
Wajahmu samar dari sini
Entah, benarkah engkau yang berada di sana
Ataukah hanya bayanganmu semata yang bermain di benakku??
Aku tahu kau bukan sedang tersenyum
Sebab dalam dadaku
Tangismu terdengar begitu pilu
Sesak dan terisak-isak
Aku pura-pura tak tahu dengan wajahmu juga dengan tangismu
Sebab tangismu itu, adalah tangis cengeng yang sengaja kau buat
Agar cintaku bisa menjelma menjadi sebuah dilema
Cintaku merangkak dalam gelap temaram
Sekelabat bayanganmu sirna
Kau menangis lagi, nangis sambil tertawa!!
Sedang batinmu tak bisa bohong
Karena sesungguhnya kita adalah keabadian
Cintaku merangkak dalam cahaya samar….
“Nada-nada cinta di jantungmu”
Berisik!!
Tubuhmu sedang bicara sambil berdendang
Kau sibuk memetik jantungmu
Untuk mengudang nada-nada merdu nan syahdu
Ataukah kau benar sedang bicara dengan langit malam itu??
Sebab kau hari ini melayang –layang
Dan terjatuh dalam cinta
Ya…..jatuh cinta! Bisikmu pada aku di malam itu
Sungguh indah jiwamu
Mulutmu lagi-lagi komat-kamit menghafal nada-nada cinta
Nada-nada cinta yang ada di jantungmu
Kupingmu sedang nari-nari kecil
Berdansa dengan matamu yang sedang meniup-niup seruling cinta itu
Begitu indah jiwamu menuju jalan cinta yang kau dambakan
Inikah makna cinta yang kau tanyakan??
“Nyanyian kerinduan”
Pengap!! Hari ini terasa begitu pengap
Melihat burung lunglai, letih menatap pada
Kehidupan yang menyengsarakan
Masih juga sayup
Nafasmu yang tiap hari mendendangkan nyanyian kerinduan
Dengan suara parau
Menyanyikan untuk kerinduan yang selama ini menyengsarakan
Kerinduan yang bernadi
Mengingat ibumu yang hanyut bersama tangis aceh
Mengenang bapakmu yang kemaren mati di hutan
Sungguh, kau masih menyanyikan nyanyian kerinduan itu
Entah sampai kapan??