Jumat, 06 Februari 2009

TENTANG SESEORANG


Rubrik tentang seseorang ini adalah tempat buat teman-teman semua bisa curhat dan berbagi cerita pada Dodi Prananda. kirimkan surat anda ke : vjhay_dodi@yahoo.co.id

nah untuk edisi perdana ada curhat dari dodi sendiri

gini dulu dodi pernah niat untuk bikin sebuah buku yang nantinya akan dikirim ke penerbit
buat di publikasikan
namun karena waktu itu dodi tak punya back up jadinya filenya ilang
yang tinggal hanya covernya saja:

Buku kumpulan puisi remaja

“Ku Tulis Namamu Di Hatiku”

Oleh Dodi Prananda

“One thousand story about

Love…..

Love……, it never ending!!”

“Cintaku merangkak dalam gelap”

Cintaku merangkak dalam gelap yang sunyi

Wajahmu samar dari sini

Entah, benarkah engkau yang berada di sana

Ataukah hanya bayanganmu semata yang bermain di benakku??

Aku tahu kau bukan sedang tersenyum

Sebab dalam dadaku

Tangismu terdengar begitu pilu

Sesak dan terisak-isak

Aku pura-pura tak tahu dengan wajahmu juga dengan tangismu

Sebab tangismu itu, adalah tangis cengeng yang sengaja kau buat

Agar cintaku bisa menjelma menjadi sebuah dilema

Cintaku merangkak dalam gelap temaram

Sekelabat bayanganmu sirna

Kau menangis lagi, nangis sambil tertawa!!

Sedang batinmu tak bisa bohong

Karena sesungguhnya kita adalah keabadian

Cintaku merangkak dalam cahaya samar….

“Nada-nada cinta di jantungmu”

Berisik!!

Tubuhmu sedang bicara sambil berdendang

Kau sibuk memetik jantungmu

Untuk mengudang nada-nada merdu nan syahdu

Ataukah kau benar sedang bicara dengan langit malam itu??

Sebab kau hari ini melayang –layang

Dan terjatuh dalam cinta

Ya…..jatuh cinta! Bisikmu pada aku di malam itu

Sungguh indah jiwamu

Mulutmu lagi-lagi komat-kamit menghafal nada-nada cinta

Nada-nada cinta yang ada di jantungmu

Kupingmu sedang nari-nari kecil

Berdansa dengan matamu yang sedang meniup-niup seruling cinta itu

Begitu indah jiwamu menuju jalan cinta yang kau dambakan

Inikah makna cinta yang kau tanyakan??

“Nyanyian kerinduan”

Pengap!! Hari ini terasa begitu pengap

Melihat burung lunglai, letih menatap pada

Kehidupan yang menyengsarakan

Masih juga sayup

Nafasmu yang tiap hari mendendangkan nyanyian kerinduan

Dengan suara parau

Menyanyikan untuk kerinduan yang selama ini menyengsarakan

Kerinduan yang bernadi

Mengingat ibumu yang hanyut bersama tangis aceh

Mengenang bapakmu yang kemaren mati di hutan

Sungguh, kau masih menyanyikan nyanyian kerinduan itu

Entah sampai kapan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar