Sajak oleh Dodi Prananda
Orang bilang negeri ini pengkhianat
Dasar kecun dunia ini!
Serba muhal di atas tangan penggawa
Mengenang nasib kami dalam nikmat antri,
Dalam duka peluh,
Penat dan derai air mata
Menunggu harga diri di bagikan dalam kantong sembako
Meleburkan hasratku untuk ingin mati saja
Orang bilang negeri ini pengkianat
Memberikan moral palsu pada sanak saudara
Yang antri di kolong jembatan
Mencari harga diri untuk di gadaikan
Mempersunting bumi
Hendak mempersunting bumi
Dalam perhelatan di tengah hangat dan dinginnya pertikaian
Rusuh! Demo dimana-mana
Sorak menyatu dalam riang anak-anak penjual suara yang rakus di jalanan,
Sedang lolong anjing kian sama dengan merdunya
Suara deru kendaraan jalanan yang yang minta makan,
Di lorong sempit ini
Janji di titahkan padaku, mempersunting bumi
Dan tengadah pada mata hati ini
Memuntahkan kata-kata
Dari kaca mata redup ini,
Sayup ucapan dalam kata-kata basi
Di kursi petinggi hendak mual –kami-
Rakyat berderai, gelimang rakus kekuasaan
Porak-porandalah sendi mati ini
Di kursi petingi,
–dalam rapat-rapat suci yang memuntahkan kata-kata-;
Kata-kata basi
Mengobral janji pada negeri yang di pertelanjangkan
Di tengah haru biru dunia ini
Alangkah sendu,
Di kursi petingi dalam janji yang terus dimuntahkan;
Kata-kata basi
Pada kami, rakyat yang kehilangan harga diri
Dodi Prananda. Lahir di Padang16 Oktober 1993. Sangat mencinta dunia sastra. Berbagai karyanya sudah banyak dimuat di Haluan, Singgalang, dan media cetak lainnya. Sekarang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah atas. Tepatnya di SMA1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar